Senin, 23 Juli 2012

ALKITAB

Alkitab merupakan buku yang keberadaannya sudah berabad-abad lamanya. Sebagaimana lazimnya, sebuah benda yang dianggap penting selalu dicari data-datanya untuk mengetahui asal-usulnya ataupun kisah keberadaannya. Demikian juga dengan Alkitab, yang bukan saja dianggap penting sebagai koleksi benda bersejarah tetapi sangat penting karena Alkitab adalah buku yang memuat segala sesuatu tentang sejarah alam semesta dan segala isinya, bahkan iman Kristen meyakini bahwa Alkitab adalah wujud penyataan Allah, seperti yang dikatakan oleh Musa dalam Mazmurnya “Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah” (Mzm. 90:2). Untuk itu penulis merasa perlu menjelaskan sejarah Alkitab itu sendiri.

Ada banyak orang yang tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hal ini, baik yang ingin membuktikan kebenaran keberadaan serta isi Alkitab, maupun orang yang ingin membuktikan bahwa Alkitab itu tidak pernah ada atau meragukan kebenaran isinya. Beberapa tahun yang lalu, beberapa ahli purbakala menemukan lebih kurang seribu perhiasan dan barang-barang tembikar dalam sembilan gua pekuburan diseberang lembah Hinom, sebuah lembah yang berhadapan dengan tembok kota Yerusalem sebelah selatan, diantara harta-harta tersebut terdapat dua kalung perak yang berukiran ayat-ayat Alkitab. Bagian-bagian dari perhiasan ini terdiri dari lembaran-lembaran perak murni yang di gulung seperti gulungan-gulungan surat perkamen untuk digunakan sebagai kalung, walaupun sebagian dari teks ayat Alkitab yang tertera disitu sudah hilang, bagian perhiasan yang ditemukan tersebut menunjukkan bahwa kalung-kalung perak ini berisi ukiran ayat-ayat Alkitab yang paling tua yang pernah ditemukan di dunia ini. Para arkeolog menemukan bahwa teks Alkitab purbakala ini diukir oleh seorang seniman Yahudi lebih dari 2.600 tahun yang lalu, pada abad ke tujuh sebelum masehi. Jelas yang terdapat dalam perhiasan tersebut adalah perkataan imam dalam kitab Bilangan 6:24-26, yaitu “Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau; Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia, Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.

Bukti-bukti purbakala tentang Alkitab menjadi perdebatan dari abad ke abad. Karena sepanjang sejarah penemuan benda-benda purbakala sering terjadi kesalahan dalam hal data seperti waktu kejadian, lokasi terjadinya peristiwa atau orang-orang yang terlibat di dalamnya serta urutan dan lamanya kejadian. Akan tetapi, walaupun telah diserang bertubi-tubi dan sangat keji oleh para sarjana yang tidak beriman selama lebih dari seabad, Alkitab tetap berdiri sebagai buku yang paling akurat dan otoritatif dibandingkan dengan semua buku yang pernah ditulis di dunia ini. Selama hampir seratus lima puluh tahun terakhir ini, banyak pengkritik Alkitab mendukung suatu teori yang dikenal dengan nama Documentary Hypotesis. Ini adalah suatu teori  yang menyangkal pernyataan Alkitab bahwa Musa adalah penulis kitab Kejadian dan kitab-kitab yang lain darai ke lima kitab pertama dalam Alkitab. Para pengkritik berpendapat penggunaan nama Allah yang berbeda-beda dalam kitab Kejadian (Elohim, Yehovah, Adonai, dan sebagainya) menunjukkan bahwa lima penulis yang berbeda telah menulis bagian Alkitab ini, kemudian barulah kelima dokumen tadi disusun oleh seorang editor, menjadi sebuah kitab, kira-kira enam ratus tahun sebelum Kristus. Namun teori ini sebenarnya tidak masuk diakal kalau ditinjau dengan seksama sejarah bangsa Yahudi.

Bangsa Yahudi terkenal cerdas dan sangat kritis terhadap perilaku kehidupan yang diterapkan di bangsanya. Mereka sangat berani mengadakan perdebatan apabila berbicara soal agama dan sejarah mereka. Dari idealisme ini dapat dipastikan, orang-orang Yahudi tidak mudah menuruti aturan-aturan dan hukum-hukum seperti perayaan Paskah, hari Pantekosta atau hari raya Pondok Daun yang notabene pelaksanaannya sangat rumit dan tidak mudah untuk dikerjakan, apabila nenek moyang mereka tidak pernah mengadakan perayaan-perayaan ini sebelumnya. Ini berarti perayaan-parayaan tersebut adalah perayaan turun-temurun dari generasi ke generasi yang sudah menjadi perayaan nasional dan patut mereka lakukan selama berabad-abad. Dengan kata lain seandainya ajaran-ajaran yang mereka taati sampai hari ini – paling tidak di zaman rasul-rasul – hanyalah rekayasa religius dari pemimpin agama supaya semua perayaan-perayaan itu dilakukan, padahal sebelumnya tidak pernah dilakukan oleh nenek moyang mereka, pastilah ajaran-ajaran itu akan ditolak dan orang yang mengajarkannya akan dianggap pengacau. Akan tetapi sampai hari ini tidak ada catatan yang menjelaskan bahwa hal itu pernah terjadi.

Uraian tersebut di atas sedikitnya telah memberikan gambaran bagaimana keunikan Alkitab ditinjau dari sejarah penemuannya. Alkitab merupakan suatu keajaiban kekal yang sangat menakjubkan. Ditulis bagian demi bagian dalam kurun waktu lima belas abad, dalam lingkup dan suasana masyarakat yang berbeda-beda serta dalam bahasa yang berbeda pula. Para penulisnya adalah orang-orang yang memiliki temperamen, bakat dan kondisi yang berlainan (ada yang terpelajar dan ada yang berpendidikan, ada yang punya kedudukan sebagai raja tapi ada juga hanya sebagai petani dan nelayan bahkan ada yang sebagai budak dan yang lainnya sebagai orang merdeka). Bentuk penyampaiannya sangat menarik karena disajikan dalam bentuk komposisi instruktik dengan penulisan yang baik yaitu dalam bentuk sejarah, nubuat, sanjak, kiasan, perlambangan, tafsiran hukum, pernyataan harafiah, peraturan, contoh, amsal, pidato, surat-surat khotbah, doa, yang pada intinya mencakup semua pembicaraan manusia yang rasional. Selain itu dalam menguraikan sesuatu yang tidak nyata dan sangat sulit, para penulis tidak melalukan pertentangan antara penulis yang satu dengan penulis yang lain. Ini merupakan salah satu ciri Alkitab yang dapat dijadikan bukti bahwa Alkitab ditulis berdasarkan inspirasi atau ilham dari Allah, bahwa penulis-penulis Alkitab tidak seperti lazimnya penulis-penulis yang baik sebelum maupun sesudah itu.
*(bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar